Hallo kawan – kawan…
Dalam tulisan kali ini saya akan membahas mengenai
Hallyu Wave, apa itu Hallyu Wave? Cekidott...
Hallyu Wave adalah istilah yang
diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara
di dunia. Umumnya Hallyu memicu banyak orang-orang di negara tersebut untuk
mempelajari Bahasa Korea dan kebudayaan Korea.
Orang yang menyukai budaya pop Korea disebut
Kpopers. Mungkin kalian yang bukan Kpopers akan bertanya sebenarnya hal apa sih
yang membuat para Kpopers ini begitu menyukai budaya Korea? Lalu mengapa sih
Hallyu Wave ini begitu populer hingga bisa menyebar ke negara – negara lainnya,
termasuk Indonesia…
Berdasarkan pengalaman yang sering anne amati
sebenernya ada beberapa hal yang bisa jadi sebab kenapa budaya Korea ( Korean
Pop ) ini bisa menembus pasar industry hiburan dunia, terlepas dari semua pro
dan kontra yang ada inilah pendapat saya…
1. Ketampanan Wajah Para Pelaku Industri Hiburan Korea.
Putih, tinggi, berwajah mulus, tubuh yang
proporsional. Itulah kesan pertama ketika anne pertama nonton drama Korea.
Diakui atau enggak gan tapi mereka memang sangat detail sekali dalam menggarap
sebuah drama maupun video music ( MV), mulai dari pemilihan pemain hingga
setiap adegan yang akan diperagakan, gak heran jika sering terdengar kabar para
aktris maupun actor Korea banyak
melakukan operasi plastik, karena mereka memang dituntut untuk tampil sempurna.
2.
Multitalenta
Dihimpun dari beberapa sumber katanya setiap agensi
di Korea memang mengharuskan setiap aktor maupun artisnya untuk menguasai
seluruh talenta yang ada baik itu bernyanyi dan berakting. Makannya gak heran
kalau banyak boyband – boyband Korea yang kadang bermain dalam sebuah drama
Korea. Untuk bisa menjadi publik figure di negeri ginseng Korea tidak bisa
dilakukan secara instan, mereka harus menjalani karantina di agensi yang mereka
ikuti dengan waktu yang tidak singkat,, sampai mereka dianggap mampu dan layak
mereka baru akan diorbitkan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan di
Indonesia, banyak mereka yang jadi artis secara instan dan karena keterbatasan talenta yang mereka
miliki kadang dalam beberapa waktu saja mereka akan hilang ditelan pasar karena
tidak mampu berinovasi.
3.
Packaging yang Sempurna
Dunia hiburan Korea kalau menurut anne emang pandai banget mengemas para actor maupun artisnya.
Lihat saja para girlband dan boyband yang menggelar konser di Indonesia, mulai dari
rambut, make up hingga pakaian mereka serasikan hingga membentuk sebuah
kekompakan yang dimana seluruh mata melihat akan takjub. Lihat saja dalam
sebuah video klip yang mereka produksi, begitu detailnya mereka menyesuaikan
gaya rambut, kostum, adegan dance hingga lighting video, mereka seperti enggan
bekerja secara asal – asalan. Makannya tidak heran jika banyak dari video musik
( MV ) mereka yang memiliki banyak viewers
dan menjadi yang paling banyak ditonton.
4.
Pandai Melakukan
Pemasaran
Mungkin buat kalian yang gak suka ma Korea – Korean
akan heran bagaimana mungkin sebuah film dan drama mampu mempengaruhi sebuah
budaya yang ada di suatu negara hingga bisa mengubah haluan para generasi muda
dalam melakukan konsumsi budaya. Satu hal yang jadi poin penting pengamatan
anne gan yaitu dalam industri hiburan
Korea mereka sangat kreatif dan pandai sekali melakukan pemasaran terhadap
budaya – budaya mereka. Satu contoh kecil adalah ketika mereka menggelar konser
di Indonesia, mereka pasti akan memperkenalkan diri mereka menggunakan bahasa
Indonesia. Contoh kedua adalah mereka yang tidak segan menggunakan produk –
produk lokal dari negara lain, sebut saja produk Indonesia, sandal jepit dan
kemeja batik pernah dipakai salah satu member boyband Korea. Secara kasap mata
itu memang merupakan tindakan dari sang artis untuk menyenangkan fansnya yang
berasal dari negara lain. Namun secara kritis sebenarnya hal tersebut adalah
salah satu strategi pemasaran yang harus mereka lakukan agar mereka bisa
mendapat respon positif dari fans – fans di luar negara mereka.
5.
Kreatif dan Inovatif
Diakui atau tidak memang mereka kreatif dan inovatif. Lihat saja alur cerita
dari setiap drama dan film yang mereka produksi, hampir tidak ada yang tidak
menarik, semua yang menonton pasti memiliki kesan tersendiri terhadap drama dan
film yang mereka produksi, baik itu alur cerita maupun kisah para pemainnya.
Mereka tidak hanya bisa menyesuaikan keinginan pasar tetapi mereka juga pandai
mengemas sebuah cerita. Bila di Indonesia umumnya sebuah sinetron atau film
lebih banyak mengangkat tema percintaan tidak dengan mereka yang bisa
berinovasi membuat sebuah cerita yang lahir dari sejarah dan atau cerita –
cerita yang lahir dari konflik keseharian seorang individu maupun kelompok.
Sebut saja drama Descendats of the Sun
yang tidak hanya mengisahkan kisah percintaan semata, tapi dengan kreatifnya
mereka bisa mengambil konflik yang datang dari profesi seorang dokter dan
tentara.
Bila secara sederhana Karl Marx mengistilahkan kerja semata – mata bukan soal uang tapi
soal eksistensi , dan begitu pula saya akan mengatakan produksi budaya bukan semata – mata soal pendapatan tapi soal pengaruh
budaya tersebut.
Okay gan..itulah hasil ulasan sekaligus
pengamatan sederhana yang anne lakukan selama berteman dengan mereka yang mengaku Kpopers, terlepas dari
adanya pro dan kontra terhadap tulisan anne, silahkan berikan kritik dan saran secara
beretika..terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar