Selasa, 25 Juli 2017

Inspirasi muda Tsamara Amany

Yang Muda yang Bejiwa Politik


Politik! 

Apa yang terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata tersebut? licik? kotor? jahat? penuh tipu muslihat? ..yahh itulah beragam ungkapan ketika mendengar kata tersebut, tapi tidak untuk gadis cantik ini, Tsamara Amany, pernah denger namanya?  mungkin ini masih terlalu asing ditelinga kalian bila dibandingkan dengan nama Awkarin... hehehe...

Belakangan ini namanya menjadi perbincangan setelah dirinya terlibat tweet war dengan Fahri Hamzah ( Ketua DPR ). Tapi sebenarnya siapa sih Tsamara ini, anne nulis ini karena anne termasuk salah satu orang yang ngidolain dia. Bukan tanpa alasan anne ngidolain dia karena menurut anne Tsamara ini adalah salah satu generasi muda yang menginspirasi, terlebih dia adalah generasi milineal yang mampu mengubah cara berpikir kita tentang dunia politik. Mungkin sebagian dari kita enggan berurusan dengan dunia politik karena menganggap politik itu licik, politik itu jahat, penuh tipu dan sebagainya. Tapi Tsamara ingin membuktikan dengan ia masuk ke dunia politik atau partai politik ia akan bisa berbuat lebih banyak untuk orang lain. Selain karena itu sebagai generasi muda dia juga bisa dijadikan contoh bahwa di usia kita yang masih produktif ini seharusnya kita harus bisa menjadi penggerak untuk kaum muda yang lain untuk sama - sama peka terhadap segala persoalan sosial politik di negeri kita sendiri, jangan hanya jadi penonton atau asyik piknik dan komentar di sosial media.

Nah..berikut adalah fakta - fakta mengenai Tsamara Amany..

Sumber :brilio.net

1. Tsamara adalah Mahasiswi Universitas Paramadina.
 Masih semester 6 teman - teman, dia mengambil Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina.
2. Masih muda tapi sudah jadi pengurus partai baru.
Saat ini ia telah menjadi Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ) Bidang eksternal.
3.Pernah magang di Balai Kota dan mendukung penuh Basuki Tjahya Purnama.
4. Aktivis
Ia menjadi co-founder gerakan Perempuan Politik yang diinisiasi sejak April 2016 lalu.Selain itu, ia juga menjadi saksi dalam sidang uji materi persyaratan calon independen pada Pilkada yang diajukan oleh Gerakan Nasional Calon Independen pada Mahkamah Konstitusi. Pada 2015 lalu, ia juga aktif dalam Komunitas Mahasiswa Ilmu Komunikasi (KOMIK) di kampusnya.
5. Gemar Menulis
Sudah beberapa kali Tsamara Amany membuat heboh jagat internet dengan tulisan-tulisannya. Beberapa tulisannya di media online menjadi viral, seperti saat ia menuliskan kegelisahannya terhadap sosok Anies Baswedan. Begitu juga tulisannya tentang sesat pikir Fahri hamzah yang viral beberapa hari lalu.Belum lama ini ia juga meluncurkan buku berjudul 'Curhat Perempuan: Tentang Jokowi, Ahok, dan Isu-Isu Politik Kekinian'.
6. Bercita - cita ingin menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Nah..itulah fakta - fakta mengenai Tsamara Amany, semoga bisa menjadi inspirasi kawula muda semua...

seng penting saiki eksis

Hilangnya Budaya Malu

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi banyak pula melunturkan budaya - budaya yang ada di sebuah masyarakat. Salah satunya adalah budaya malu. Malu adalah salah satu bentuk emosi manusia. Malu memiliki arti yang beragam, yaitu sebuah emosi, pengertian, pernyataan, atau kondisi yang dialami manusia akibat sebuah tindakan yang dilakukannya sebelumnya, dan kemudian ingin ditutupinya ( Wikipedia Bahasa Indonesia).

Sebagai sebuah emosi dari manusia , rasa malu menjadi sebuah benteng yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap perilaku dan tindakan seseorang. Tindakan dan perilaku dari seorang individu dapat mendatangkan konsekuensi pada diri manusia, salah satunya yaitu konsekuensi secara sosial atas tindakan dan perilaku individu. Konsekuensi tersebut berupa sanksi sosial yang akan diterima individu atas tindakan dan perilakunya. Sanksi sosial tersebut bisa berupa pujian, kritik bahkan celaan.
Namun seiring dengan perkembangan peradaban manusia, perlahan budaya malu itu mulai terkikis. Sanksi sosial tidak lagi mendatangkan rasa malu, begitu apatisnya manusia sekarang.

Seperti sebuah contoh datang dari pengalaman saya, ada yang rela meminjam uang hanya untuk membeli pakaian - pakaian dengan merk ternama, begitu juga ada yang merasa malu bila harus mengatakan tidak memiliki uang, alhasil meminjam uang hanya untuk jalan - jalan dengan teman.
Sudah hilangkah budaya malu?

Dengan perkembangan dunia digital orang berlomba - lomba untuk membentuk citra dirinya yang akhirnya mengikis budaya malu tersebut. Dalam perspektif konsumsi budaya seseorang melakukan konsumsi budaya itu secara sadar sebagai penanda status sosialnya. Perkembangan teknologi digital telah membuat konsumsi budaya itu secara nyata dilakukan, terutama budaya massa.
Lagi - lagi saya harus menyerang kapitalisme, tidak bisa dipungkiri lagi dengan adanya media sosial orang banyak memperlihatkan citra dirinya. Misalnya , citra sebagai orang kaya, yang tiap pergi makan di restoran harus difoto dan disebarluaskan di media sosial ( hehehe..pada ngaku gak?) , citra sebagai anak kekinian yang selalu pergi jalan - jalan atau piknik.

Semua tindakan tersebut semata - mata dilakukan hanya untuk menunjukkan citra diri, selera atas produk budaya menjadi penanda status sosial seorang individu.




Di tunggu komentarnya yaaa....

Minggu, 23 Juli 2017

Let's Think?

Pacaran! Trend atau Kebutuhan?

Hallo...guys? Gimana ini kabarnya? masih pada jomblo gak? xixixi..
Di tulisan kali ini anne mau ngebahas soal pacaran, tapi disini anne gak mau kasih ulasan terlalu berat buat kita semua mikir..hehehe...selain itu karena anne juga gak bisa mikir berat..hahahha..

Apa sih pacaran itu?
Pasti semua punya jawabannya masing - masing...
Nah..kalau menurut Wikipedia Bahasa Indonesia sendiri sih pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.

Terus bagaimana dengan pacaran sekarang? Sudahkah dalam pacaran yang kalian lakukan memenuhi definisi tersebut? atau pacaran supaya gak dibilang jomblo..xixixi..atau supaya gak dibilang kuper? hehehe.
Yaah...tanya pada diri masing - masing..

Yaa sebenarnya kalau menurut anne sendiri cinta , mencintai dan dicintai itu memang sebuah fitrah yang ada pada diri manusia ( ciyee..ciyee...). Mencintai, sebagai manusia  tentu kita pernah mengagumi, mengidolakan atau bahkan menyukai dan itu memang sesuatu yang lumrah terjadi apalagi ketika sudah memasuki masa pubertas.
Dicintai, setiap orang pasti akan merasa senang jika kita diperhatikan,kita diistimewakan dan apalah itu...hehehe , kita aja kadang sebagai anak kalau gak diperhatiin sama orangtua merasa sebel, itu menunjukkan bahwa artinya kita sebagai manusia juga butuh dicintai.

Eiitzzz...Tapi??? Masalahnya adalah ketika rasa mencintai dan dicintai itu kita cari dan bahkan kita jadikan sebagai gaya hidup. Gimana menurut kalian?
Anne nulis ini karena lihat fenomena di media sosial belakangan ini, terutama dari facebook. Dan anne juga yakin itu juga hampir sama di jenis media sosial lainnya. Sering banget ketika buka beranda sambil anne lakukan pengamatan , kadang juga sama temen juga ( kritis bersama Titis..hehehe ) hampir semua status di facebook semua isinya pasti menggalaukan, menggelisahkan, merindukan dan bahkan mencari seorang lawan jenis, buat apa? buat dijadiin pacar. Lebih mirisnya adalah ketika anak - anak SD dan SMP udah mulai pacaran, sehingga kadang penampilan mereka lebih dewasa dari usianya.
Dan seolah - olah ada makna yang tersirat kalau jadi jomblo itu sebagai status yang sangat memalukan. Dan rasanya kalau udah majang foto sama pacar itu bangga bangett gitu...( hayoo ngaku..hehehe?).Akhirnya, yang terjadi adalah anak muda sekarang berlomba - lomba untuk memiliki seorang pacar, mindset atau pola pikir  seperti itu mungkin tidak lepas dari adanya pengaruh media sosial dan juga sinetron di Indonesia. Sinetron di Indonesia bisa dibilang semuanya berkekuatan cinta.

Ini menurut anne menjadi sesuatu yang memilukan, ketika di usia mereka yang masih produktif yang seharusnya mereka berlomba - lomba untuk mengejar prestasi tapi justru mereka berlomba - lomba untuk mencari seorang pacar, yang anne juga yakin mereka sendiri pun sebenarnya juga belum tahu apa tujuan mereka pacaran.

Jomblo sebagai status yang memalukan?
Ada yang berpikir seperti itu? hehehe..
Tapi ada yang bilang hidup ini adalah bertarung mempertahankan prinsip hidup. Dan apakah pacaran masuk prinsip hidup kalian? hmmm..hehehhe...


Di tunggu komennya sama si Mbok..hahaha...

Sabtu, 22 Juli 2017

Keterasingan dari Dunia Sosial

                                      Saat Dunia Bayangan Dipertanyakan?
Oleh : Ika Maisaroh

Chester Bennington mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Vokalis Linkin Park itu ditemukan tak bernyawa Kamis (20/7/2017), waktu setempat di kediamannya di Palos Verdes Estates, California, Amerika Serikat. Kepergian Chester rupanya membuat rekannya di Linkin Park, Mike Shinoda sangat terkejut.(Liputan6.com)

Namun sepertinya bukan hanya Mike Shinoda yang terkejut,berita kematian Chester yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri juga mengejutkan semua penggemar Linkin Park di seluruh dunia.

Tapi saya tidak akan membahas mengenai Chester Bennington lebih lanjut.Well, semoga keluarga yang ditinggalkan bisa tabah dan semoga kejadian ini tidak ditiru oleh siapapun..Amiin.
Tapi kenapa sih harus Bunuh Diri?
Yaa..mungkin sebagian orang akan lebih banyak berbicara mengenai alasan. Masalah hidup ( Ekonomi? Keluarga? Percintaan? )
Namun, lebih daripada itu di era sekarang ini yang katanya era digital , era media sosial dan bahkan dengan media sosial kita bisa mempunyai banyak teman dan bahkan fans, seharusnya bunuh diri itu tidak lagi terjadi. Nyatanya mereka lebih memilih mengakhiri hidup dengan cara yang legal menurut mereka, mereka juga memilih bungkam atas apa yang sebenarnya mereka rasakan. 
Teman, fans, popularitas tidak bisa menjadi jaminan atas segala permasalahan yang mereka hadapi. Bukan itu yang mereka butuhkan ( menurut saya) tetapi kehadiran orang - orang yang mereka percaya untuk tempat berbagi mereka dan untuk memberi dukungan moril atas apa yang mereka hadapi.

Dalam teori bunuh dirinya " Suicide" Emile Durkheim membagi jenis bunuh diri berdasarkan alasannya, salah satunya yaitu Bunuh Diri Egoistik, bunuh diri egoistik terjadi ketika individu memiliki tingkat integrasi sosial yang rendah di dalam masyarakat. Masyarakat disini bisa jadi adalah kelompok - kelompok sosial yang melingkupi individu, bisa jadi keluarga, teman sepermainan atau kelompok - kelompok lainnya. Individu dalam jenis bunuh diri egoisme biasanya cenderung tertutup dan enggan terbuka dengan orang lain sehingga mereka akan memikirkan dan mengusahakan kebutuhannya sendiri tanpa memperhatikan kebutuhan maupun bantuan dari orang lain ataupun masyarakat.

Nah, dari jenis bunuh diri egoisme tersebut individu akan mengalami keterasingan dalam masyarakat, atau dalam dunia sosialnya.
Berbicara mengenai keterasingan dalam dunia sosila saat ini menurut saya banyak banget dialami oleh generasi milenial kita. Setiap hari mereka hanya bergelut dengan smartphone dengan berbagai aplikasinya. Ketika seseorang memiliki masalah pun mereka lebih suka menuliskannya di media sosial bahkan ada yang rela nangis - nangis di foto di upload di media sosial agar semua orang tahu jika dia punya masalah...hayoo ngaku..hehehe?. dibandingkan dia harus bercerita dengan keluarga, sahabat atau teman dekat.  
Teknologi yang kita ciptakan sendiri justru menjadi sumber keterasingan kita dari dunia sosial kita yang sesungguhnya. Ngerasa gak sih?

Yang lebih bikin miris itu sekarang adalah ketika kita peduli kita dibilang kepo ( knowing every particular object).  Nah..jargon - jargon seperti inilah yang sebenarnya justru membuat jarak kemanusiaan kita berkurang. Hello...? kita makhluk sosial gan...apa udah pada lupa? Hehehe...






Jumat, 21 Juli 2017

Kurang Piknik apa Kurang Selfie?


  • Mungkin Kamu kurang piknik!
  • Dasar tu orang kurang piknik!
  • Pastinya temen - temen sering denger kata - kata dia atas kan? Yaps, kata atau jargon dia atas udah melekat banget pada generasi milenial saat ini. Segala aktivitas manusia yang kerap kali mengundang kesalahan, ketidakfokusan dan kelalaian kerap kali dihubungkan jika mereka kurang piknik.


Piknik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu bepergian ke suatu tempat di luar kota untuk bersenang - senang dengan membawa bekal makanan dan sebagainya: bertamasya.
Nah, dari definisi tersebut sepertinya saat ini piknik sudah mengalami perubahan makna. Piknik saat ini dilakukan bukan untuk mencari kesenangan dan membawa makanan, melainkan untuk mencari tempat - tempat yang dianggap unik sebagai background foto dengan membawa kamera digital dan smartphone dengan berbagai aplikasi kamera.
Akhirnya yang di dapat apa? kita mengalami rasa teralienasi dari tujuan piknik itu sendiri, yang awalnya mencari kesenangan dengan bertamasya tapi kita justru disibukkan dengan mencari background - background foto yang menarik menurut  kita dan menurut pengguna media sosial atau netizen. Yaa..karena setelah foto pastilah yang terakhir yaitu di upload di media sosial...xixixixi..
Mungkin kesenangan piknik secara tidak langsung dirasakan yaitu ketika lokasi - lokasi wisata yang mereka abadikan dapat menarik minat pengguna media sosial yaitu melalui like, komen dan tanggapan.

Rasa keterasingan dari tujuan piknik itu juga terjadi ketika kita seharusnya menikmati misalnya pemandangan, udara maupun lokasi tersebut dengan cara merasakannya tetapi kita justru sibuk mengabadikannya dengan cara berselfie, intinya secara esensi kita justru mencari kesibukkan dengan sibuk mengabadikan lewat kamera momen maupun lokasi - lokasi yang kita kunjungi dibandingkan dengan mencari kesenangan untuk merefresh pikiran.




Ojo lali komentarre gawe ikamay..hehehhe

One Fine Day

.........(akan sangat sedih untuk sekarang) Gadis itu masih sibuk menarikan jarinya di atas layar ponselnya. Hari menunjukkan pukul delapan...