Rabu, 09 Agustus 2017

Mungkinkah Kita tengah Sakit?

Murahnya Nyawa

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menetapkan dua tersangka kasus pengeroyokan dan pembakaran M Alzahra atau Joya. Pria 30 tahun itu dihakimi massa lantaran diduga mencur amplifier di Mushola Al Hidayah, Babelan, Kabupaten Bekasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, dua tersangka masing- masing berinisial NMH atau NA dan SH atau SU. Keduanya sempat diperiksa sebagai saksi sebelum akhirnya ditetapkan menjadi tersangka.


Joya tewas mengenaskan di Pasar Muara, Bekasi, setelah dihakimi massa pada Selasa 1 Agustus 2017. Kepergian Joya menghadap Sang Pencipta secara mengenaskan menimbulkan rasa simpati masyarakat terhadap keluarga korban. Mereka berduyun - duyun datang ke rumah duka di Kampung Kavling Jati, RT 04 RW 05, Nomor 141, Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara.Joya meninggalkan istri yang tengah hamil enam bulan serta putra sulung bernama Alif Saputra. Alif yang berusia empat tahun itu kerap menanyakan keberadaan sang ayah yang biasa mengajaknya sholat dan mengaji di mushala sederhana dekat dari rumah kontrakan mereka.
Istri Joya, Jubaidah, meminta kepada penegak hukum agar para pelaku pengeroyokan dan pembakaran yang menewaskan Joya diproses secara adil.


Sedih, Miris atau Ironis ketika mendengar peristiwa tersebut?
Tentu ketiga rasa tersebut menghampiri kita ketika mendengar peristiwa naas tersebut, sedih ketika seorang anak dan bayi yang belum lahir ke dunia harus kehilangan seorang ayah. Begitu miris ketika seharusnya kesalahpahaman yang bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan tetapi harus berakhir dengan cara yang tidak manusiawi. Dan begitu ironis ketika  peristiwa tersebut disaksikan oleh banyak orang tetapi tidak satu pun dari mereka yang mampu menghentikan peristiwa naas tersebut, bahkan dengan santainya justru ada yang asyik mengabadikan tragedi kemanusiaan tersebut.

Bagaimana dengan Sosiologi?
Dari sudut pandang sosiologi ada istilah yaitu Patologi Sosial, yaitu ilmu tentang gejala - gejala sosial yang dianggap sakit. Disebabkan oleh faktor - faktor sosial. Berasal dari Phatos ( Yunani), yaitu penderitaan, penyakit , logos yang berarti ilmu.
Secara definisi Menurut Kartini Kartono yaitu Patologi sosial adalah semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas lokal, pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hukum formal.

Apakah kita tengah sakit?
Dari definisi tersebut apabila kita kaitkan dengan peristiwa di atas maka sebenarnya dapat dikatakan terdapat gejala - gejala sosial yang  dianggap sakit, salah satu bentuk gejala patologi sosial yaitu memudarnya nilai - nilai kekeluargaan dalam suatu komunitas, masalah kesalahpahaman yang tejadi pada peristiwa pengeroyokan dan pembakaran tersebut seharusnya bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan, pelaku atau orang yang mengalami patologi sosial akan  melakukan kontak fisik seperti memukul, menendang, mendorong dan sebagainya dalam tindakannya, pelaku patologi sosial kadang melakukannya karena tradisi, balas dendam atau merasa paling kuat dan berkuasa.

Dalam peristiwa tersebut juga terjadi peristiwa ketidaksadaran akan hukum, memang tidak dapat dipungkiri jika dalam suatu kerumunan massa tidak dapat dibedakan mana yang sadar akan hukum dan mana yang tidak sadar hukum, ketika semua berbaur menjadi satu maka keduanya tidak dapat dipilah - pilah.


Semoga peristiwa tersebut dapat menjadi pelajaran bagi kita semua dan kita menjadi orang -orang yang sadar akan adanya hukum, negara hukum kok main hakim sendiri..hehehee


























1 komentar:

One Fine Day

.........(akan sangat sedih untuk sekarang) Gadis itu masih sibuk menarikan jarinya di atas layar ponselnya. Hari menunjukkan pukul delapan...