Minggu, 23 Juli 2017

Let's Think?

Pacaran! Trend atau Kebutuhan?

Hallo...guys? Gimana ini kabarnya? masih pada jomblo gak? xixixi..
Di tulisan kali ini anne mau ngebahas soal pacaran, tapi disini anne gak mau kasih ulasan terlalu berat buat kita semua mikir..hehehe...selain itu karena anne juga gak bisa mikir berat..hahahha..

Apa sih pacaran itu?
Pasti semua punya jawabannya masing - masing...
Nah..kalau menurut Wikipedia Bahasa Indonesia sendiri sih pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.

Terus bagaimana dengan pacaran sekarang? Sudahkah dalam pacaran yang kalian lakukan memenuhi definisi tersebut? atau pacaran supaya gak dibilang jomblo..xixixi..atau supaya gak dibilang kuper? hehehe.
Yaah...tanya pada diri masing - masing..

Yaa sebenarnya kalau menurut anne sendiri cinta , mencintai dan dicintai itu memang sebuah fitrah yang ada pada diri manusia ( ciyee..ciyee...). Mencintai, sebagai manusia  tentu kita pernah mengagumi, mengidolakan atau bahkan menyukai dan itu memang sesuatu yang lumrah terjadi apalagi ketika sudah memasuki masa pubertas.
Dicintai, setiap orang pasti akan merasa senang jika kita diperhatikan,kita diistimewakan dan apalah itu...hehehe , kita aja kadang sebagai anak kalau gak diperhatiin sama orangtua merasa sebel, itu menunjukkan bahwa artinya kita sebagai manusia juga butuh dicintai.

Eiitzzz...Tapi??? Masalahnya adalah ketika rasa mencintai dan dicintai itu kita cari dan bahkan kita jadikan sebagai gaya hidup. Gimana menurut kalian?
Anne nulis ini karena lihat fenomena di media sosial belakangan ini, terutama dari facebook. Dan anne juga yakin itu juga hampir sama di jenis media sosial lainnya. Sering banget ketika buka beranda sambil anne lakukan pengamatan , kadang juga sama temen juga ( kritis bersama Titis..hehehe ) hampir semua status di facebook semua isinya pasti menggalaukan, menggelisahkan, merindukan dan bahkan mencari seorang lawan jenis, buat apa? buat dijadiin pacar. Lebih mirisnya adalah ketika anak - anak SD dan SMP udah mulai pacaran, sehingga kadang penampilan mereka lebih dewasa dari usianya.
Dan seolah - olah ada makna yang tersirat kalau jadi jomblo itu sebagai status yang sangat memalukan. Dan rasanya kalau udah majang foto sama pacar itu bangga bangett gitu...( hayoo ngaku..hehehe?).Akhirnya, yang terjadi adalah anak muda sekarang berlomba - lomba untuk memiliki seorang pacar, mindset atau pola pikir  seperti itu mungkin tidak lepas dari adanya pengaruh media sosial dan juga sinetron di Indonesia. Sinetron di Indonesia bisa dibilang semuanya berkekuatan cinta.

Ini menurut anne menjadi sesuatu yang memilukan, ketika di usia mereka yang masih produktif yang seharusnya mereka berlomba - lomba untuk mengejar prestasi tapi justru mereka berlomba - lomba untuk mencari seorang pacar, yang anne juga yakin mereka sendiri pun sebenarnya juga belum tahu apa tujuan mereka pacaran.

Jomblo sebagai status yang memalukan?
Ada yang berpikir seperti itu? hehehe..
Tapi ada yang bilang hidup ini adalah bertarung mempertahankan prinsip hidup. Dan apakah pacaran masuk prinsip hidup kalian? hmmm..hehehhe...


Di tunggu komennya sama si Mbok..hahaha...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

One Fine Day

.........(akan sangat sedih untuk sekarang) Gadis itu masih sibuk menarikan jarinya di atas layar ponselnya. Hari menunjukkan pukul delapan...